![]() MEKARLAH DIMANA PUN - BLOOM EVERYWHERE
![]() ![]() ![]() Elevasi Insight - 09 November 2020 MEKARLAH DIMANA PUN - BLOOM EVERYWHERE Aku memundurkan langkahku. Mataku tertuju pada senoktah warna kuning persis di pinggir jalan beton pijakanku berjalan pagi ini. Justru ada kekaguman lain yang menyeruak, aku takjub dengan ketangguhanmu. Ruang untukmu bertumbuh tidak banyak karena sudah ada lapisan keras bukan media alami tumbuhmu yaitu beton jalan raya. Toh, kau tetap mekar! Aku mengambil “metime” selama dua malam di tempat sejuk ini. Aku memutuskan untuk berdialog dan berkontemplasi. Ngobrol dengan diri sendiri sambil menyapa alam yang masih orisinil dengan ciri-ciri lebih berwarna hijau dan penuh kehidupan, bukan abu-abu beton atau gedung kaca seperti di Jakarta. Pagi ini aku menemukanmu si mungil. Pemandangan keberadaanmu di antara ratusan—mungkin ribuan—tanaman lain di sepanjang 3 kilometer yang kulalui telah membuatku berdialog mendalam. Kadang kala aku suka mengeluh walau tanpa kata, “Seandainya aku lebih baik, seandainya aku lebih punya ini, seandainya aku lebih becus.” Kata “seandainya” kerap keras mengusik. Sambil membuka masker sesaat karena basah oleh keringat, aku berpesan untukmu sekaligus untukku. Mekarlah, sesuai dengan keindahan alamimu. Walau ukuranmu kecil, walau hanya satu warna, walau sederhana. Mekarlah, mungkin saja ada seseorang yang memundurkan langkah berhenti sejenak menatapmu sambil berujar “Aku belajar darimu.” ”Love yourself, even a little bit each day, and your life will bloom into infinite joy.”
|
OTHER ARTICLES
|
Momen terbaik dalam hidup kita bukanlah pada saat kita pasif atau santai tapi biasanya terjadi pada saat tubuh dan pikiran kita terentang pada batasnya dengan upaya sukarela (ikhlas) untuk menyelesaikan sesuatu yang menantang dan berarti. - Mihalyi Csikszentmihalyi, 1990
Stay Connected with Us
|
Copyright © 2025. Elevasi. All Rights Reserved |