Articles
Aku Manusia - Narasi untuk Pak Jokowi
30 March 2020
Giokniwati

Elevasi Insight - 30 Maret 2020 


Narasi ini ditulis sebagai bentuk rasa empati, bangga, dan hormat untuk pemimpin bangsaku, Presiden Joko Widodo.
 
AKU MANUSIA
 
Aku dilahirkan dari seorang perempuan yang selanjutnya kupanggil Ibu
Aku mencintainya
Aku mengasihinya
Dari doa dan restunya langkah kakiku lebih jejeg
Pesan dan petuahnya tertabur dan menjadi pohon kokoh peganganku
 
Sore yang tak kunyana
Aku seakan kehilangan dunia
Sosok itu hanya tinggal raga yang tak bernyawa sehingga disebut jasad
Aku sedih, aku menangis
Aku lelah, aku lunglai
 
Mata sembabku berganda setelah berminggu-minggu kurang tidur
Aku tidak banyak berkata
Aku mau sendiri
Aku hanya berbisik dalam hati kepada Yang Kuasa
“Aku sedih, aku lelah”
 
Bumi menerima tubuhmu 
Bumi memelukmu setelah sekian puluh tahun dirimu memelukku
 
Inilah sekopan tanah terakhir yang menguruk tempat istirahat terakhirmu
Inilah sekopan kekuatan untukku
Engkau berpulang dan aku berjuang
 
Hari belum berganti
Aku manusia
Aku sedih
Aku lelah
 
Aku manusia
Aku bisa membuat pilihan
Ada duniaku yang baru saja hilang
Namun masih ada dunia berpenghuni lebih dari tujuh miliar nyawa
Aku manusia
Aku bisa mengambil peran 
Dasi merah membangkitkan keberanian dalam diriku
Bersama para pemimpin lainnya aku bergabung dalam kepedulian bersama
 
Ibu…
Pada hari engkau mangkat
Aku akan mengingat bahwa tugasku sebagai anakmu usai
Tapi tugasku sebagai anak ibu pertiwi masih berlanjut
Tugasku sebagai manusia masih kujalani 
Hingga aku bertemu kembali denganmu
 
 
Penulis,
Giokni
“Mari doakan pemimpin kita, pemimpin bangsa agar dilindungi dan sehat selalu serta mengambil keputusan dengan bijaksana dalam kondisi krisis saat ini.”
OTHER ARTICLES

The best moments in our lives, are not the passive, receptive, relaxing times—although such experiences can also be enjoyable, if we have worked hard to attain them. The best moments usually occur when a person’s body or mind is stretched to its limits in a voluntary effort to accomplish something difficult and worthwhile. - Mihalyi Csikszentmihalyi, 1990

Momen terbaik dalam hidup kita bukanlah pada saat kita pasif atau santai tapi biasanya terjadi pada saat tubuh dan pikiran kita terentang pada batasnya dengan upaya sukarela (ikhlas) untuk menyelesaikan sesuatu yang menantang dan berarti. - Mihalyi Csikszentmihalyi, 1990

Stay Connected with Us