![]() Gak Cuma Makan Bacang/Kweecang
![]() ![]() ![]() Elevasi Insight - 19 Juni 2020 ‘GAK CUMA MAKAN BACANG/KWEECANG... Hari ke-5 bulan ke-5 penanggalan Cina (lunar) dan jatuh pada 25 Juni tahun ini adalah hari Peh Cun. Apakah itu? Ahh.. tapi saya sedang ingin menulis tentang BACANG/KWEECANG-nya. Bahan utamanya ketan (lengket, pulen gurih) atau beras, diisi dengan berbagai pilihan, ada daging (ayam atau babi), sosis, jamur hioko, biji lotus, kacang tanah, telor asin, dibungkusnya dengan daun bambu. Lalu apakah kweecang? dia sepupunya bacang, ukurannya mini 1/4 dari bacang normal, bahan ketan, tanpa isi, berwarna kuning mengkilap, sudah tidak ada bentuk bulir ketannya, biasa dimakan dengan dicocol ke gula merah cair. Ketan perlu direndam sebelum hari H, bahkan untuk kweecang butuh 2 hari! JIka mau mendapat hasil terbaik. Kemudian bacang/kweecang mentah direbus dalam air panas yang harus selalu merendamnya selama 6 (ENAM, saya tidak salah tekan keypad) jam (bukan menit)!!! Sahabat saya—Lia—menceritakan betapa bacang (terlebih kweecang) adalah SESUATU, bukan makanan biasa. Jika dia sedang buka PO, ratusan bacang/kweecang dibuatnya hingga tulang belikat serasa remuk redam (ini fakta, gak lebay). Dari penjelasannya, saya tarik bahan-bahan non fisik yang diperlukan untuk membuatnya, simak… - CINTA (passion), tidak ada cinta tidak mungkin orang mau melakoni proses panjang ini Jika direnungkan… FORMULA SUKSES membuat bacang/kweecang sama seperti formula sukses dalam hidup, betul? Semoga teman-teman mendapat inspirasi dari si bacang/kweecang.Happy makan bacang/kweecang, bagi yang muslim cek dulu fakta halalnya, yaaa… Foto kiri adalah bacang yang dibuat sahabat SMA yang sudah mengirimkan ke rumah kemarin, foto kanan adalah kweecang yang sudah semakin langka tapi sahabatku SandyTiti sudah berbaik hati mengirim minggu lalu, dan beberapa hari lagi... buatan tangan Lia akan melengkapi Peh Cun tahun ini. Penulis, WA 0815-8182-188 FB dan Instagram: elevasi.id |
OTHER ARTICLES
|
Momen terbaik dalam hidup kita bukanlah pada saat kita pasif atau santai tapi biasanya terjadi pada saat tubuh dan pikiran kita terentang pada batasnya dengan upaya sukarela (ikhlas) untuk menyelesaikan sesuatu yang menantang dan berarti. - Mihalyi Csikszentmihalyi, 1990
Stay Connected with Us
|
Copyright © 2025. Elevasi. All Rights Reserved |