Articles
NERVOUS
20 May 2020
Giokniwati

Elevasi Insight - 20 Mei 2020


NERVOUS

“Saya ingin terlepas dari nervous!”
Nervousnya mau dilepasin? Seperti kalau lagi PSBB Covid-19 dan Anda perlu berbelanja ke supermarket lalu sesampainya di rumah segera dilepasin semua baju dan mandi keramas.

“Saya benci nervous!”
Ehh, kalau dibenci malah jadi nempel lho… kepikiran terus.

“Pokoknya selama saya masih nervous, saya tidak mau lakukan itu.”
Oh, gitu.. baiklah.. selamat tidak melakukan apa-apa.

Nervous menghinggapi kita di banyak situasi, penugasan, atau PRESENTASI.
Nama lainnya gugup, gejalanya macam-macam… ada yang mules (kalau bule sering menyebut dengan “I have butterflies in my stomach”), mulut kaku, tenggorokan kering, tangan berkeringat, mata berair, dan variasi lain yang berbeda bagi setiap orang.

Saya juga pernah mengalami hal itu.
Kunci pertama adalah MENYADARI & MENGENALINYA.

Nah, ada sebagian orang yang berpikiran “Saya nervous, berarti saya tidak bisa lakukan itu, entah karena saya bodoh atau saya tidak berbakat, jadi yaaa…orang lain saja, jangan saya deh!!!”

Bagaimana jika kita memilih, “Saya memang nervous, dan nervous itu akan menjadi motivasi bagi saya untuk mempersiapkan sebaik-baiknya, sehingga saya mampu melakukan terbaik yang bisa saya lakukan yang memberi manfaat bagi orang lain, dan tentu saja saya berbahagia karena saya mengambil peran saya.”

Nervous itu bukan untuk dibuang, seperti kutil yang tidak kita ingini ada di wajah kita dan tidak semudah membuangnya dengan “tembak laser”, tapi perlu diajak BERTEMAN, BERGAUL.

Note: Saya akan bahas lebih detil tentang NERVOUS, salah satunya dengan META STATE—Neuro Semantics approach pada sesi online learning Kamis 21 Mei 2020. wa.me/+628158182188


Penulis,


Giokni
Elevasi Performa Insani

Instagram dan FB Fan Page: elevasi.id

WA 08158182188

www.elevasi.id

OTHER ARTICLES

The best moments in our lives, are not the passive, receptive, relaxing times—although such experiences can also be enjoyable, if we have worked hard to attain them. The best moments usually occur when a person’s body or mind is stretched to its limits in a voluntary effort to accomplish something difficult and worthwhile. - Mihalyi Csikszentmihalyi, 1990

Momen terbaik dalam hidup kita bukanlah pada saat kita pasif atau santai tapi biasanya terjadi pada saat tubuh dan pikiran kita terentang pada batasnya dengan upaya sukarela (ikhlas) untuk menyelesaikan sesuatu yang menantang dan berarti. - Mihalyi Csikszentmihalyi, 1990

Stay Connected with Us