Public Training
Say GOODBYE to EXCUSE
01 July 2020
ZOOM Online

“Saya mau olahraga, tapi gymnya, khan tutup.”

“Sudah sebulan belum bersih-bersih, tapi gak papalah saya khan, sudah lelah kerja.”
“Saya pakai alat tulis kantor untuk sekolah anak saya, gapapalah, saya khan sudah melayani perusahaan ini dengan baik.”

Ada kalimat yang tampak tak asing bagi Anda? Hmmm…
Apa akhir dari kisah yang diawali dengan pemikiran di atas?
Tidak olahraga, tidak bersih-bersih, dan tetap memakai alat tulis kantor untuk anak.
Frasa setelah “tapi” atau “ga papalah, khan” lazim disebut dengan EXCUSE atau DALIH, alasan yang dibuat-buat (made up reason), dan memang EXCUSE ini sangat pintar, kuat, dan sering mengecoh kita.
Jangan anggap diri kita sangat imun sehingga tidak mempan atas serangan-serangan cerdik di pikiran kita itu.

Kemarin saya menemukan poster berbunyi “EXCUSES DON’T BURN CALORIES.” “Cakep dan jlebbb, nih sindirannya,” kata saya sambil tersenyum… dan saya pernah mengalami kondisi dimana ada alasan yang bisa diterima dan ada alasan yang saya buat-buat alias excuse. Padahal jika masih terus pelihara excuse ya tidak akan mendekat pada hasil, emangnya sim salabim abra kadabra?

Nah, Kamis tanggal 9 Juli 2020, saya hendak berbagi tentang tips untuk SAY GOODBYE TO EXCUSE, dengan pendekatan Neuro-Semantics yang powerful.
Untuk informasi dapat dilihat pada e-flyer dan registrasi via https://wa.me/628158182188

Ssstt.. by the way, fakta menunjukkan bahwa SEMAKIN CERDAS seseorang, SEMAKIN BANYAK KOLEKSI EXCUSE-nya.

Ooopsss..

Giokni
WTC | Writer-Trainer-Coach
Certified Neuro-Semantics Trainer, Meta Coach (P)
giokni@elevasi.id
www.elevasi.id

Download solution details
Download File
OTHER PUBLIC TRAINING

The best moments in our lives, are not the passive, receptive, relaxing times—although such experiences can also be enjoyable, if we have worked hard to attain them. The best moments usually occur when a person’s body or mind is stretched to its limits in a voluntary effort to accomplish something difficult and worthwhile. - Mihalyi Csikszentmihalyi, 1990

Momen terbaik dalam hidup kita bukanlah pada saat kita pasif atau santai tapi biasanya terjadi pada saat tubuh dan pikiran kita terentang pada batasnya dengan upaya sukarela (ikhlas) untuk menyelesaikan sesuatu yang menantang dan berarti. - Mihalyi Csikszentmihalyi, 1990

Stay Connected with Us